• Kamis, 27 April 2017

    Laporan Praktikum Aldehid dan Keton

    LABORATORIUM KIMIA FARMASI
    PROGRAM STUDI S1 FARMASI

    PERCOBAAN IV
    ALDEHID DAN KETON



    OLEH :
    KELOMPOK I/A





    LABORATORIUM KIMIA FARMASI
    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY
    MAKASSAR
    2016



    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1.LATAR BELAKANG
    Senyawa karbon merupakan senyawa yang kelimpahanya banyak dan beragam di alam semesta.Aldehida dan keton merupakan kelompok senyawa organic yang mengandung gugus karbonil yang memiliki persamaan dan perbedaan baik dari segi sifat-sifat kimia, fisika dan kegunaan. Suatu aldehida memilki suatu gugus alkil atau aril dari satu hydrogen yang terikat pada karbon karbonil dengan rumus RCHO,  sedangkan dua gugus alkil atau aril yang terikat pada karbon karbonil dengan rumus umum RCOR.
          Aldehida dan keton umunya mengalami reaksi pada gugus karbonil,oleh karena itu struktur dan sifat gugus karbonil diketahui terlebih dahulu. Gugus karbonil terdiri dari sebuah atom karbon sp 2 yang di hubungkan ke sebuah atom O oleh ikatan dan satu ikatan.Meskipun sama-sama merupakan senyawa orgnik yang memiliki gugus C sp 2 yang tehubung dengan O namun dalam penggunaan kedua senaywa ini berbeda.Senyawa aldehid memiliki gugus karbonil yang mudah teroksida sedangkan keton tidak. Namun karena senyawa secara fisik kedua larutan ini memiliki sifa yang sama, maka dilakukan pengujian untuk aldehid dan keton dengan menggunakan uju tollens dan uji fehling A dan fehling B.
          Salah satu cara sederhana untuk membedakan antara aldehid dan keton adalah  berdasarkan reaksi oksidasi dan reduksi, dimana keton tidak mudah dioksidasi (bukan tidak mungkin) dan aldhida dapat dengan mudah doksidasi menjadi asam karbosilat. Garam permanganat dan dkromat merupakan bahan pengoksida yang banyak dgunakan adalah Ag+  (pereaksi tollens) atau Cu+  (pereaksi fehling).

    1.2  MAKSUD DAN TUJUAN
           1.2.1 Maksud Percobaan
                Adapun maksud dari praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi aldehida dan keton dengan           pereaksi-pereaksi khusus yaitu pereaksi kimia.
    1.2.2 Tujuan Percobaan
                Adapun tujuan dari pratikim ini adalah sebagai berikut :
                   1.      Menentukan kelarutan aldehid an keton dalam air
                   2.      Menentukan perubahan warna pada percobaan KMNO4 (kalium permanganat)
                   3.      Menentukan reaksi aldehid dan keton dengan pereaksi
                   4.      Menimbulkan reaksi aldehid dan keton dengan pereaksi
    1.3 PRINSIP PERCOBAAN
                Untuk mengetahui sifat aldehid dan keton, disiapkan dua bubah tabung reaksi dimana tabung reaksi dimana tabung reaksi 1 di isi dengan 0,5 ml formalin, dan tabung 2 di isi dengan 0,5 ml aseton,di amati perbuahan warna dan baunya. Kemudian tiap tabung reaksi ditambahkan  ± 10 tetes aquadest dan kocok. Selanjutnya dicatat hasil pengamatannya.
                Pada uji kalium permanganat (KMNO4), diambil larutan pada penentuan sifat aldehid dan keton, kemudian setiap tabung ditambahkan 1-2 tetes KMNO4 0,1 N dan diamati perubahan warna.
                Pada uji tollens disiapakan 2 buah tabung reaksi, tiap tabung reaksi 1 ml AgNO3 0,1 N samapi terbentuk endapan, dibuang cairan dan di sisahkan sisa endapan. Kemudian ditambahkan setetes demi setetes demi setetes NH4OH 0,5 N samapi endapan terbentuk kembali, didalam tabung reaksi ditambahkan 0,5 formalin tabung reaksi 2 ditambahkan aseton. Selanjutnya dipanaskan beberapa saat dan diamati perubahan warna yang terjadi serta dicatat hasil pengamatan.
                Pada uji fehling , disiapkan 2 buah tabung reaksi kemudian masing-masing di isi 1 ml fehling Adan 1 ml fehling B 1 ml dan kedalam tabung reaksi 1 ditambahkan 0,5 formalin. Tabung reaksi 2 ditambhakan 0,5 ml aseton lalu kocok. Selanjutnya dipanaskan beberapa menit dan diamati perubahan warna yang terjadi serta dicata hasil pengamatan.
      



    BAB II
    TINJAUAN PUSTAKA
    II.1 TEORI UMUM
                Aldehid dan keton merupakan dua gugus dari sekian banyak kelompok senyawa organic yang mengandung gugus karbonil.Suatu keton menghasilkan dua gugus alkali yang terikat pada karbon karbonilnya. Gugus lain dalam aldehida dapat berupa alkali, aril atau H. Aldehida mempunyai bau khas yang membedakan umumnya aldehid berbau merangsang san keton berbau harum. (Fesenden, 1986).
                Aldehid merupakan senyawa organic yang mengandung gugus CO namanya diturunkan dari asam yang terbentuk bila senyawa dioksidan lebih lanjut.Aldehid diperoleh pada pngoksida sebagian alcohol primer. Misalnya etil alcohol bila di oksidan menjadi asetaldehid yang bila dioksida bai yang akan menjadi asam asetat. Aseton (dimetil keton) CH3COOH3 merupakan zat cair tanpa warna yang mudah terbakar mempunyai bau rasa yang khas, digunakan sebagai pelarut dalam industry dan dalam laboratorium. (Amirudin,1993)
                Aldehida dan keton mengandung gugus karbonil C=O jika dua gugus ini menempel pada guguus karbonil adalah gugus karbon, maka senaywa itu dinamakan keton. Jika salah satu dari dua gugus tersebut adalah hydrogen, maka senyawa tersebut adalah golongan aldehid.Oksidasi alcohol sekunder menghasilkan keton. Oksidasi bertahap dari etanol menjadi asetal dehida kemudian menjadi asam asetat yang di ilustrasi degna model molekul.(Petrucci, 1987).
                Walupun reasi edisi umum untuk aldehida, hanya sejumlah terbatas dari keton yang dapat membentuk hasil sulfit dalam jumlah yang berarti. Aldehida yang lebih tinggi berlaku hampir sama, tergantung dari ukuran gugusan yang melekat, karena semua zat-zat ini mempunyai  lebih kesamaan gugus formalin –CHO. Aseton bereaksi lambat dan kurang luas, tetapi perubahannya tetap melempaui dari keadaan yang dapat diamati dari pencairan yang lebih tinggi. Dalam deret keton, mempunyai gugus metal,reaksi berkurang. (Louis, 1964).
                Lignin dapat dihidrolisasi menggunakan nitrobensen atau kombinasi etanol dan asam hidroklorat yang menghasilkan senaywa vanillin.Seringkali  aldehida pyroksibunzaldehid,alfa-etoksipropigualakon, gulaksilakton. Vanilin metil  keton pada hasil penelitian ini dirolisasi secara kimiawi menghasilkan kenaikan monoksidasi. Sampah 88% kandungan gula. Tetapi proses ini merupakan control positif dan diharapkan tidak diterapkan secara luas karena menggunakan zata toksis asam sulfat pekat dan encer. (Susilaningsih, 2008)
                Senyawa aldehid keton dan ester mengalami reaksi pada gugus karbonil, gugs karbonil bersifar polar dan memilki orbital hibrida sp sehingga ketiga atom terikat pada atom karbon terletak pada bidang datar dengan sudut ikatan 120  ͦ. Ikatan rangkap karbon oksigen pada gugus karbon terdiri satu ikatan atau ikatan 2 dan satu ikatan ᴫ. Ikatan 2 adalah ikatan hasil tmpang kindin satu orbital sp 2 atom karbon dengan satu orbital p atom oksigen. Sedangkan atom ᴫ adalah hasil tumpang kindin satu orbital sp2 atom karbon dengan satu orbital P atom hydrogen. Dua orbital sp2 lainnya dari atom karbon digunakan untuk mengikat atom lain. (Ketja, 2004)
                Keton terikat dalam berbagai macam reakasi-reaksi organic seperti contoh adalah adisi nukleofilik atatu reaksi keton dengan nukleofilik menghasilkan senyawa adesi karbonil ketahedral reaksi keton dengan leagen grigenated menghasilkan magnesium oksidasi dan setelahnya alcohol tersier reaksi lebih jauh menghasilkan kental dan air.Ini adalah bagian dari reaksi pelindung karbonil.Reaksi reor dengan natrium amida menghasikan ppembelahan dengan pembentukan amida ReoH2 dan alkana RH.Reaksi ini dikenal sebagai reaksi Haller Bauler (1909).Reaksi keton juga merupakan edisi elekrofilik oleh resensi. Reaksi mol dengan halogen menghasilkan haleketon -2 adalah misalnya yang paling umum digunakan sebagai  sumber antiksidan adalah 2. Tecopheral bermanfaat untuk  mencegah atau menghambat antioksidasi dan lemak dan minyak. Reaksi pada karbon-2 keton dengan air berat menghasilkan keton-d berdasarkan frogmentasi pada foto kima reaksi Notish.(Pratiwi,et.al. 2006
    II.2. URAIAN BAHAN
    II.2.1 Air suling / Aquadest    (FI Edisi III 1979 halaman 96)
                 Nama resmi                : Aqua destilata
      Nama lain                  : Air suling /aquades
      RM/BM                     : H2O / 18.02
    Pemberian                   : cairan jernih, tidak berwarna, tidsk berbau, dan tidak mempunyai  warna
                Kegunaan                    : Sebagai pelarut
    II.2.2 Aseton                           (FI Edisi IV 1995 halaman 27)
                Nama resmi                 : Acetonum
                Nama lain                    : Aseson
                RM/BM                       : C3H6O/58,08
    Pemerian                     : Cairan transparan, tidak berwarna, mudah menguap, bau khas
                Kelarutan                    : Dapat bercampur dengan air,etanol, eter, dan dengan klorofrm
                Penyimpanan               : Dalam wadah tertutp rapat, jauhkan dari api
                Kegunaan                    : Sebagai pelarut
    II.2.3 Fehling                          (FI Edis III 1979 halaman 692)
                Fehling A                    : CuSO4 dalam H2SO4
                Fehling B                    : Kalium natrium katrat dalam NaOH
                Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat
                Kegunaan                    : Sebagai pereaksi
    II.2.4 Formalin  (FI Edisi III.1979 halaman 259)
                Nama resmi                 : Formaldehida
                Nama lain                    : Formalin
                RM                              : CH2O
    Pemerian                       : Cairan jernih, tidak berwarna, bau menusuk,uapmerangsang selaput           lendir, hidung dan tenggorokan jika disimpan di tempat dingin dapat          menjadi keruh.
                Kelarutan                    : Dapat dicampur dengan iar dan dengan etanol (9540)
    Penyimpanan               : Dalam wadahtertutup baik,terlindung dari cahaya  sebaiknya pada suhu     diatas 20%





    II.2.5 Kalium permanganat  (KMNO4)                      (FI Edisi IV.1995 halaman 480)
                Nama resmi                 : Kalium permanganate
                Nama lain                    :  Kalium permanganat
                RM/BM                       : KMNO4/158,03
    Pemerian                     : Hablur,ungu tua, hampir tidak tampak oleh cahaya  yang diteruskan dan berwarna biru metalik mengkilap dan cahaya dipantulkan, kadang kadang disertai warnah merah,tembaga tua stabil di udara
                Kelarutan                    : Larut dalam air, mudah larut dalam air, air mendidih
                Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup baik
                Kegunaan                    : Sebagai pereaksi
    II.2.6 Perak Nitrat                                           (FI Edisi IV.1995 halaman 113)
                Nama resmi                 : Argentis nitras
                Nama lain                    : Perak nitrat
                RM/BM                       : AgNO3/1167,07
    Pemerian                     : Hablur atau serbuk hablur putih.Tidak berbau menjadi gelap jika kena cahaya dengan adanya zat organic, menjadi abu arau hitam ke abu-abuan. Ph lebih kurang 5,5.
    Kelarutan                    : Sangat mudah larut dalam air berlebih dalam air mendidih.Agak sukar                                                       larut dalam etanol mendidih sukar larut dalam eter.
                Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup rapat tidak tembus cahaya.
                Kegunaan                    : Sebagai pereaksi.
    II.2.7  NH4OH                                                           (FI Edisi III.1979 halaman 86)
                Nama resmi                 : AMONIA
                Nama lain                    : Amonia
                RM/BM                       : NH3/35,5
                Pemerian                     : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, menusuk kuat
                Penyimpanan               : Dalam wadah tertutup
                Kelarutan                    : Mudah larut dalam air
                Kegunaan                    : Sebagai pereaksi
    II.2.8 NaOH   (Depkes.RI.1979 halaman 421)
                Nama resmi                 : NATRII HIDROXYDUN
                Nama lain                    : Natrium hidroksida
                RM/BM                       : NaOH/40,00
    Pemerian                     :Bentuk batang butiran,masa hablur atu keping keras,putih,mudah meleleh basah kuat alkalis dan korosit.
                Kelarutan                    : Sangat mudah larut dalam air dan etanol (95%)
                Penyimpanan               : Dalam wadah tertutp rapat.


    BAB III
    METODE PERCOBAAN

    III.1 ALAT DAN BAHAN
    III.1.1 ALAT
    1.      Botol semprot
    2.      Cawan
    3.      Gegep
    4.      Kaca arloji
    5.      Korek api
    6.      Label
    7.      Lilin
    8.      Pipet skala
    9.      Pipet tetes
    10.  Rak tabung
    III.1.2 BAHAN
                     1.      Aquadest
                     2.      Aseton
                     3.      AgNO3 (perak nitrat)
                     4.      KMNO3 (kalium permanganat)
                     5.      Formalin
                     6.      NaoOH
                     7.      NH4OH
                     8.      Pereaksi fhling A dan B
                     9.      Tissue
    III.2 CARA KERJA
          ü  Sifat aldehida dan keton
    1.      Disiapkan dua tabung reaksi
    2.      Tabung satu di isi dengan 0,5 ml formalin dan tabung dua di isi 0,5 mlm aseton.
    3.      Diamati perubahan warna dan baunya
    4.      Tiap tabung reaksi ditambahkan setetes demi setetes aquadest (± 10 tetets) dan kocok
    5.      Dicatat hasil pengamatan (larutan jangan dibuang)

          ü  Uji fehling KMNO4 (Kalium permanganat)
    1.      Diambil larutan A diatas
    2.      Tiap tabung ditambahkan 1-2 tetes KMNO4 0,1 M
    3.      Diamati perubahan warna yang terjadi
    4.      Di catat hasil pengamatan

    ü  Uji tolens
    1.      Di siapkan 2 tabung reaksi
    2.      Tiap tabung di isi 1 ml AgNO3 0,1 M sampai terbentuk endapan
    3.      Di buang cairan dan sisakan endapan
    4.      Ditambahkan setetes demi setetes NaOH 0,5 M endapan terbentuk larutan kembali
    5.      Ditambahkan setetes demi setetes NH4OH 0,5 M sampai endapan yang terbentuk larutan kembali (NH4OH) berlebihan = pereaksi tollens
    6.      Didalam tabung reaksi 1 ditambahkan 0,5 ml formalin dan tabung reaksi 2 ditambahkan 0,5 ml aseton
    7.      Dipanaskan beberapa saat
    8.      Dicatat haspengamatan.
    ü  Uji fehling
    1.      Disiapkan 2 buah tabung reaksi
    2.      Masing-masing di isi dengan 1 ml fehling A dan 1 ml fehling B
    3.      Kedalam tabung reaksi 1 ditambahkan 0,5 ml formalin dan didalam tabung reaksi 2 ditambhakan 0,5 ml aseton lalu kocok
    4.      Dipanaskan beberapa saat /beberapa menit
    5.      Diamati perubahan warna yang terjadi
    6.      Dicatat hasil pengamatan




















    BAB IV
    HASIL DAN PEMBAHASAN
    IV.1 HASIL PENGAMATAN
                 1.      Sifat Aldehid dan Keton
            ZAT
        WARNA
              BAU
    KELARUTAN DALAM AIR
    Formalin
    Bening
    Berbau
    Larut dalam air
    Aseton
    Bening
    Tidak berbau
    Larut dalam air





                 2.      Uji KMNO4
                       ZAT
    PERUBAHAN WARNA
    Formalin
    Coklat muda
    Aseton
    Merah tua

                 3.      Uji Tollens
                         ZAT
    PERUBAHAN WARNA
    Formalin
    Hitam
    Aseton
    Abu-abu

                 4.      Uji fehling
                       ZAT
               HASIL
    Formalin
    Biru
    Aseton
    Kuning


    IV.2 PEMBAHASAN                                                                                                                      
                Aldehid lebih stabil dibandingkan dengan keton. Reaktifitas relative aldehidadan keton dalam reaksi adisi sebagian dapat disebabkan oleh banyaknyan muatan positif pada karbon karbonilnya, makin besar muatan itu akan makin reaktif. Bila muatan positif persial ini tersebar keseluruh molekul, maka senyawaan karbonil itu kurang raaktif dan lebih stabil.Gugus karbonil di stabilkan oleh gugus alkil didekatnya yang bersifat melepaskan electron.Suatu keton degna gugus R lebih stabil di bandingksn suatu aldehid yang hanya memiliki gugus R.
                Praktikum kali ini dilakukan untuk mengidentifikasi aldehid dan keton dengan pereaksi-pereaksi khusus. Pada percobaan ini dilakukan uji pereaksi fehling dan tollens pada beberapa senyawa yaaitu formalin dan aseton. Aldehid yang paling sederhana, yakni formalin yang mempunyai kecenderungan untuk berpolomerasi. Cairan yang baunya agak tidak enak di gunakan sebagai bahan dasar dalam industry polimer dan laboratorium , sebagai bahan pengawet pengawet contoh binatang. Keton paling sederhana adalah aseton, suatu cairan yang berbau sedap yang digunakan terutama sebagai pelarut untuk senyawa organic dan pembersih kuku.
                Pada pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan pereaksi fehling dan tollens diperoleh hasil untuk membedakan antara senyawa aldehid dan keton. Pada formaldehida yang ditambah pereaksi fehling terdiri atas dua larutan yaitu fehling A dn fehling B yang terddiri dari dari kalium merupakan yang paling sederhana pada setiap pengamatan aseton setelah ditambahkan pereaksi fehling.Natrium dan natriumhidroksida. Bila fehling A dan fehling B dicampur dengan volume yang sama maka dihasilkan larutan biru.
                Adapun senyawa keton yang dilibatkan dalam reaksi-reaksi pengujian ini adalah aseton. Aseton

    BAB V
    PENUTUP
    V.1 KESIMPULAN
    Setelah dilakukan analisis hasil praktikum, didapatkan bahwa formalin ditambahkan pereaksi fehling A dan fehling B hasil akhirnya adanya perubahan warna pada setiap aldehid dan keton senyawa formalin dan aseton memiliki cirri khas. Yaitu, bau yang berbeda, warna yang berbeda.Keduanya larut dalam air.Pada uji KMNO4 pada formalin berubah menjadi coklat mudadan asweton merah tua.Uji tollens formalin berwarna hitam dan aseton abu-abu. Dan uji fehling formalin berubah menjadi  biru dan dan aseton menjadi kuning.

    V.2 SARAN
    Diperlukan praktikum yang lebih akurat lagi, agar hasilnya sesuai dengan teoriyang telah ada.Dan saran untuk membuat laporan yang baik itu juga sangat diperlukan agar laporan selanjutnya lebih baik.









    DAFTAR PUSTAKA
    Amirudin,1993.Kimia Dasar. Gajah Unuversitas press : Jogyakarta
    Fesendden, 1986.Analisis kimia kuantitatif.
    Erlangga : Jakarta
    Kartaja, 2004. Analisis Kimia .Fhibeta : Jakarta
    Louis, 1964.Elokimia .ITB : Bandung
    POM, 1979.Farmakope Indonesia edisi III, Depkes. RI. : Jakarta
    POM, 1995.Farmakope Indonesia edisi IV, Depkes. RI. : Jakarta
    Petrucci, 1984. Kimia Dasar. Erlangga : Jakarta
    Pratiwi.2006. kimia Organik.Erlangga : Jakarta
    Susilanigssih. 2008. Penutun Belajar Untuk Kimia Organik Hayati.PT Akasara Baru : Bandung