• Kamis, 27 April 2017

    Laporan Praktikum Panca Indra

    LABORATORIUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
    PROGRAM STUDI S1 FARMASI

    PERCOBAAN V
    PANCA INDRA




    OLEH :
    KELOMPOK I/ A

    ASISTEN : NURJANNAH BACHRI, S.Farm. M.Farm. Apt


    LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY
    MAKASSAR
    2016


    BAB 1
    PENDAHULUAN

    1.1              Latar Belakang
    Pada dasarnya makhluk hidup memerlukan energy untuk bertahan hidup dan melakukan segala aktivitasnya sehari-hari.Energi ini diperoleh dari makanan yang kita makan,meskpun makanan harus selalu cukup untuk mensuplai kebutuhan metabolisme tubuh dan tidak cukup menimbulkan obsesitas,juga karena berbagai makanan mengandung berbagai makanan mengandung berbagai protein,karbohidrat dan lemak.Dimana semua zat ini harus diperhatikan kesetimbangan antara jenis makanan sehingga semua system metabolism dapat disuplai dengan bahan yang dibutuhkan.
    Energy yang dibutuhkan dari setiap gram karbohidrat waktu dioksidasi menjadi karbodioksida air dan urea adalah 4.1 kalori dan dikeluarkan dari lemak adalah 9,3 kalori energy yang dikeluarkan dari metabolism protein rata-rata diet waktu setiap gram dioksidasi menjadi karbodioksida air dan urea adalah 4,35 kalori
    Orang dewasa yang diterangkan oleh farmacope umumnya berdasarkan usia dan bobot badan 70 ug.wanita dengan perawatan yang lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih kecil dan massa tubuh yang mengandung lebih banyak lemak,umunya lebih rendah bobot badanya dan pria pendapat mutashir mengajukan dosis dihitung berdasarkan luas permukaan tubuh.
    Pada sebagian besar bagian dunia lain jumlah energy yang berasal dari karbohidrat jauh lebih besar dari yang protein dan lemak 20-30 setiap hari,oleh karena itu semua sel harus terus menerus membantu protein baru untuk menggantikan protein yang dihancurkan maka suplai protein dibutuhkan dalam diet untuk tujuan ini.
    Dosis obat yang disekresikan oleh farmacope pada umunya berdasarkan usia dan bobot badan suhu tubuh yang normal adalah 36.80 derajat dan naik turun berdasarkan antara 36,11-37,22 perbedaan kira-kira 1 c tingkat rendahnya dicapai pagi hari dan titik tertinggi antara pukul 5-7 petang.
    Suhu normal ini dipertahankan dengan imbangan yang tepat antara panas yang dihasilkan dan panas yang hilang.hal ini dikendalikan oleh pusat pengatur panas dalam hipotemalus.Panas dihalangi oleh aktifitas metabolism didalam oto tulang digunakan glikogen yang disimpan didalam hati diubah mejadi glukosa yang dapat digunakan dan dioksidasikan dengan akibat bahwa panas dihasilkan untuk mempertahaknkan produksi panas yang normal maka diperlukan sejumlah tepat bahan bakar.Aktivitas metabolism (kecepatan) harus dihasilkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang timbul,misalnya pada kerja aktif atau dalam keadaan istirahat pemasukan makanan emosi sesorang,suhu luar pakaian yang dipakai.
    Pada praktikum kali ini kita akan membahas tentang anatomi dan fisiologi bobot badan,suhu tubuh dan luas permukaan.

    1.2  Maksud dan Tujuan percobaan
    1.2.1 Maksud percobaan
    Untuk mengetahui dan memahami tentang bobot badan,luas permukaan tubuh,suhu tubuh terhadap perhitungan dosis.
    1.2.2 Tujuan percobaan
                1.Untuk mengitung bobot badan
                2.Untuk menghitung tinggi badan
                3.Untuk menghitung luas permukaan tubuh terhadap perhitungan dosis.
    1.2.3 Prinsip Percobaan
                 Pada percobaan ini adalah menentukan bobot badan,tinggi badan,luas permukaan tubuh dan suhu tubuh dengan perhitungan dosis dan pengukuran melalui berat badan seperti pengukuran suhu dengan menggunakan thermometer.






    BAB II
    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Teori Umum
    Makhluk hidup harus mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu.Suhu tidak hanya penting dalam sekresi langsung dimana hewan berusaha untuk menghindari terlalu panas atau terlalu dingin akan tetapi secara evaluasi suhu juga berperan dalam perkembangan system hidup.Misalnya peningkatan laju reaksi kimia yang hanya beberapa derajat akan tetapi menyebabkan peningkatan dua kali lipat setiap kenaikan temperature sebesar 10 c sel setelah mengembangkan suatu mekanisme evalosi atau metabolic ( pearce,2005)
    Namun makhluk hidup juga memiliki keterbatasan pada suhu sekitar 1-2 c air dalam sel akan membeku.Zat-zat lain dan dalam sel akan menjadi pekat sehingga tidak memungkinkan untuk berfungsi dengan baik dan kehidupan akan terhenti (pada beberapa kasus,paling tidak hingga sel dipanaskan kembali) batas tertinggi pada suhu akan menyebabkan ikatan hydrogen yang menjadi peningkat protein mulai lepas sehingga protein akan juga mengalami denutasi  (syamsusi,1999)
    Panas secara terus-menerus dihasilkan dalam tubuh sebagai hasil dalam sampingan metabolism dan panas tubuh juga secara terus-menerus dibuang dilingkungan sekitar.Bila kecepaatan pembentukan panas dapat tepat semua tetapi bila keduannya diluar kesimbangan panas dan suhu tubuh akan jelas mengalami peningkatan (Anonim,2005)
    Ada 4 cara tubuh melepaskan panas,yaitu (Goyton,1991)
    1.Radiasi
    Kehilangan panas dengan cara radiasi dalam bentuk sinar infuse merah,suatu jenis gelombang elektromgnetik yang beradiasi dari tubuh sekelilingnya yang lebih dari pada tubuhnya sendiri kehilangan ini meningkat bila suhu sekeliling menurun.

    2.Konduksi
              Biasannya hanya sedikit panas dibuang dengan cara konduksi langsung dari permukaan tubuh keobjek lain seperti pada worsi atau pada tempat tidur tetapi kehilangan panas dengan cara konduksi keudara merupakan bagian kehilangan panas tubuh yang dapat diukur bahkan dalam keadaan normal.

    3.Konveksi
              Bila air menguap dari permukaan tubuh 0,58 kalori panas hilang untuk setiap gram air yang menguap.Air yang menguap secara insersible dari kulit dan paru dengan kecepatan sekitar 600 ml perhari.Hal ini menyebabkan kehilangan panas secara kontingnya denga kecepatan 12-16 kalori/jam.Penguapan air inseble langsung melaui kulit dan paru ini tidak dapat dikontrol untuk tujuan pengaturan suhu sebab penguap ini akibat difusi molekul-molekul air yang terus-menerus tanpa mengalahkan suhu tubuh.manusia termaksud makhluk hidup yang memolekteret yaitu yang dimaksud hanya rongga tubuh(237 c).Anggota dari kulit termasud pilkiterin (keadaan suhu tubuh yang bergantung pada suhu lingkungan).Kestabilan suhu tubuh hanya mungkin diperoleh jika produksi panas dapat dibuang seimbang dengan pengambilan panas (Thermoregulation).Produksi panas bergabung pada keseluruhan energy (Anonim,2006)
                Hipotalamus adalah pusat pengaturan suhu disini terdapat reseptor suhu,mencatat suhu tubuh hipotalamus memperoleh onformasi tambahan dari reseptor shu kecil sumsum belakang dipusat pengaturan suhu dari hipotalamus suhu tubuh sesunggunhya dibandingkan dengan suhu tubuh ideal.Maka cairan darah kulit keringat disini volume darah tidak hanya mengangkut lebih banyak panas tetapi juga penurunan perbukaraan aliran balik panas antara arteri dan vena.selain itu seleksi keringat ditingkatkan yang mendinginkan permukaan kulit sehingga menghasilkan gradient temperature yang penting untuk pembahasan panas (Anonim,2006).
                Dosis obat yang harus diberikan pada pasien untuk menhasilkan efek yang diharapkan tergantung dari banyak factor,antara lain usia bobot badan kelamin besarnya permukaan badan beratnya penyakit dan daya tangis penderita (Hoam,2002)
                Berat badan digunakan untuk menghitung dosis anak karena banyak fenomena akan tetapi,perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan berat badan saja.sering kali menghasilkan dosis anak kecil karena anak mempunyai laju lebih tinggi dari pada orang yang dewasa (kecuali pada neonates).(Ganiswara,1995).
                Luas permukaan tubuh lebih tepat untuk meghitung dosis karena banyak fenomena fisik lebih erat hubungannya dengan luas permukaan tubuh.Berdasarkan luas permukaan tubuh ini,besarnya dosis anak sebagai presentase dari dosis dewasa.(Genong,2002)
                Dosis maksimal (DM) adalah dosis maksimum untuk dewasa pemakaian melalui mulut,injeksi subkutan dan rectal.penyerahan obat melalui DM harus dibelakang jumlah obat pada resep diberi tanda seru dan pokter resep dosis lazim untuk dewasa dan bagi merupakan petunjuk bukan peringkat (Arief,1987)
    2.2 Uraian Bahan
    1.Alkohol (Farmacope Indonesia edisi 3,hal : 65)
                Nama Resmi                : Actharolum
                Nama Lain                  : Alkohol
                RM / BM                     : C2H60 / 46,07
                BJ                                : 0,8119-0,8139
                                                    Pemerian                     :Cairan tidak berwarna,jernih menguap dan mudah bergerak,bau usu rasa panas.
               Kelarutan                    :Sangat mudah larut dalam air dalam uklorofom pada dalam eter p.
               Penyimpanan               :Dalam wadah tertutup rapat.
               Kegunaan                    :Sebagai pembersih/penetral alat pharmater
    2.Aquades (Farmacope Indonesia edisi 3,hal : 96)
               Nama Resmi                : Aqua Nestillata
               Nama Latin                 : Air suling
               RM /RB                      : H2 / IP,02
               Pemerian                     :Cairan jernih,tidak berwarna tidak berbau,tidak mempunyai rasa.
               Kegunaan                    : Sebagai zat tambahan,sebagai pelarut


    2.3 Uraian Probandus (www.phitecantropus.com)
    Regnum                     : Animalia
    Phylum                      : Chordata
    Sub phylum               : Vertebrata
    Class                          : Mamalia
    Ordo                          : Rodenta
    Genus                        : Phytecauntropus
    Spesies                       : Pyhtecauntropus erectus
                                      
    BAB III
    METODE PERCOBAAN

    3.1      Alat dan Bahan
    3.1.1 Alat yang digunakan
                1.Meteran
                2.Meja
                3.Stopwatch
                4.Termometer suhu tubuh
                5.Timbangan badan
    3.1.2 Bahan yang digunakan
                1.Aquadest
                2.Alkohol
                3.Kapas
                4.Tissue
    3.2       Cara Kerja
    3.2.1    Mengatur luas permukaan tubuh
                1.Mengukur berat badan tiap kelompok
                2.Mengukur tinggi badan tiap kelompok
                3.Menghitung luas permukaan tubuh
                4.Menentukan berat badan ideal.

    3.2.2    Mengukur suhu tubuh
                Berbaring secara Horizontal
                1.Tempatkan thermometer (yang telah dibersihkan dengan OH dibawah lidah)
                2.Tutup mulut
                3.Setelah 5-10 menit dilakukan perbacaan pada thermometer.
    4.Kini bernafaslah 2 menit melalui mlut terbuka,lain lakukan lagi percobaan  stelah 5-10 menit.
    5.Berkumurlah dengan air es selama 1 menit
    6.Langsung tempatkan kembali thermometer dibawah lidah dan dilakukan percobaan suhu selama 5-10.
    3.2.3    Berbaringlah secara horizontal
    1.Mulut ditutup,bernafas hanya melalui hidung.
    2.Keringkan ketiak dan tempatkan thermometer dibawah ketiak,lengan-lengan membujur pada sisi badan.
    3.Lakukan percobaan selama 10 menit.






    BAB IV
    DATA PENGAMATAN
    4.1 Data pengamatan percobaan
               4.1.1 Data pengamatan

               Bobot badan
    no
    Probandus
    umur
    Tinggi badan
    Bobot badan
    1
    Lijawati
    18
    162 cm
    60 kg
    2
    Rani
    18
    155 cm
    48 kg
    3
    Riah
    17
    144 cm
    42 kg
    4
    Nurlinsani
    18
    154 cm
    45 kg
    5
    Yumita
    19
    152 cm
    46 kg
    6
    Ayu
    17
    149 cm
    45 kg
    Oral
    no
    Probandus
    umur
    T.badan
    Bb
    Suhu awal mulut
    Setelah bernafas
    Setelah berkumur
    1
    Niar
    18
    152 cm
    54 kg
    37 c
    37 c
    37,2 c
    2
    Dilla
    17
    159 cm
    56 kg
    37,5 c
    37,5
    37,2 c
    3
    Nurjannah
    20
    148 cm
    50 kg
    36,8 c
    37 c
    37,3 c
    4
    Sandra
    20
    144 cm
    44 kg
    37 c
    37,2 c
    37,4 c
    5
    Wirdani
    19
    150 cm
    45 kg
    37 c
    37 c
    36,8 c
    6
    Yunita
    18
    148 cm
    53 kg
    37,4
    37,2 c
    37,4 c
    Ketiak
    no
    probandus
    umur
    T.badan
    Bb
    Suhu awal ketiak
    Setelah bernafas
    1
    Ira
    19
    153 cm
    55 kg
    37,2 c
    37,3 c
    2
    Ari setiawan
    18
    168 cm
    60 kg
    36 c
    36,1 c
    3
    Yunita
    18
    154 cm
    59 kg
    37,4 c
    37,3 c
    4
    Mita
    17
    149 cm
    40 kg
    37,4 c
    37,2 c
    5
    Tanti
    19
    148 cm
    49 kg
    37 c
    37,2 c
    6
    Gita
    18
    144 cm
    39 kg
    36 c
    337,4 c













    IV.2 Pembahasan
                Pada pratikum kali ini yaitu tentang bobot badan luas permukaan tubuh,.pada bobot badan kita mengatur tinggi badan serta berat badan dengan menggunakan materan dan timbangan badan.setelah itu kita hitung bobot badan serta tinggi badan dengan rumus menggunakan rumus (TB-100)-(10%(TB-100).Setelah selesai dimasukkan rumus maka akan melakukan perhitungan.perhitungan tersebut itulah yang kita menghasilkan luas permukaan tubuh.
                Kita mencari suhu tubuh dengan menggunkan cara,yaitu menggunakan oral dan ketiak.pada suhu tubuh yang menggunakan oral terlebih dahulu kita masukan thermometer dibawah lidah kemudian kita mencari suhu oral mulut setelah mendapatkan hasil dari suhu awal maka setelah itu thermometer dikeluarkan setelah diapatkan hasil dari suhu bernafas.maka dimasukkan kembali setelah berkumur-kumur dengan menggunakan air es(aquadest).
                Setelah melakukan pratikum  ini kita mendapatkan hasil percobaan yaitu pada bobot badan didaptkan hasil tinggi badan 154 cm dan bobot badan 45 kg kemudian luas permukaan suhu oral mulut 37,4 c dan setelah bernafas 37,2 c.
                Untuk percobaan pertama dilakukan percobaan yaitu mengukur luas permukaan tubuh yang pertama dilakukan yaitu mengukur berat badan setiao kelompok mengukur tinggi badan tiap kelompok kemudian menghitung luas permukaan tubuh,selanjutnya mementukann bobot badan apakah ideal atau tidak.
                Pada manusia nilai normal untuk suhu oral adalah 37 c tetapi pada sejumlah besar orang-orang muda memiliki suhu oral pagi hari sejumlah rata-rata 36,7 c dengan simpang batu 0,2 c dengan demikian 95 % orang dewasa mudah diperkirakan memiliki suhu mulut pagi hari sebesar 36,3-37,1 c.Beberapa factor dapat mempengaruhi suhu mulut pahi hari setelah melakukan pengukuran terhadap 6 orang diperoleh hasil pengukuran yang berbeda-beda perbedaan itu dikarenakan setiap orang memiliki aktivitas,usia,nutrisi yang dimakan dan metabolism dalam tubuh mencakup ukuran,tubuh,umur,skes dan jenis pekerjaan.
                Dari data berat badan dan tinggi badan diperoleh hasil untuk bobot badan probandus 1 yaitu 55,8 kg sedangkan penyimpangan 4,2 kg ,probandus 3 yaitu 39,6 kg dengan penyimpangan -0,8 kg,probandus 6 yaitu 44,1 kg dengan penyimpangan 0,9 kg dari ke 6 probandus semua memiliki berat badan normal,hal iini berat badan dan tinggi ke 6 probandus ideal.
                Pada percobaan ini diperoleh hasil bahwa setiap probandus memiliki,suhu tubuh yang berbeda-beda pada percobaan ini suhu tubuh diukur melalui oral dan ketiak.Dari hasil terlihat bahwa setiap probandus memiliki suhu oral dan ketiak yang berbeda-beda.rata-rata suhu tubuh ke 6 probandus setelah bernafas adalah 37,2 c dan setalah berkumur air es adalah 37,2 c.
                Pengukur suhu tubuh menggunakan oral ada 3 cara yaitu mulut tertutup,mulut terbuka dan berkumur dengan air es pada percobaan pertama yaitu mulut tertutup ke 6 probandus memiliki suhu tubuh yang hamper sama.percobaan dua yaitu mulut terbuka memiliki penurunan suhu tubuh.
                Pengukuran suhu tubuh ketiak dengan perlakuan yaitu ketiak diberikan dan dengan angka.setelah ketiak dengan perlakuan yaitu ketiak lain dijepit dan ditunggu sampai 3 menit kemudian diambil thermometer lain dicatat suhu tubuh probandus.
                Hipotalamus merupakan peraturan panas disini panas akan diperoleh tubuh diatur agar tidak berlebihan apabila berlebihan akan didaptkan dengan bantuan darah dan kulit.Pada setisp orang memiliki suhu tubuh dalam yang kurang lebih sama karena pada berkurangnya salah memperlihatkan yang dioral yaitu 37,2 c dan apabila berbeda mungkin diperoleh oleh aktivitas kecepatan darah maupun panas dan lain-lain.
                Pada setiap orang memiliki suhu tubuh yang kurang lebih sama karena pada pengukurannya selalu memperlihatkan suhu normal yaitu 37 c dan  apabila berbeda mungkin dipengaruhu oleh aktivitas kecepatan darah menguap panas.
                Jika suhu tubuh meningkat diatas niali ideal maka aliran darah kulit dan dengan demikian pengukitan panas dari rongga tubuh menuju kulit meningkat:disini volume darah/waktu tidak hanya mengankut lebih banyak panas waktu tetpi juga menurunkan pertukaran aliran balik panas antara arteri dan vena selain itu alran balik vena dari vena yang lebih dalam dialihkan kevena permukaan.
                Jika suhu tubuh menurun kebawah nilai ideal maka tidak hanya pemberian panas dihambat tetapi juga produksi panas dinaikkan.Mekanisme utamnya adalah pergerakan tubuh yang gemetar.Suhu tubuh bagi yang baru lahir sangat mudah menurun Karena perbandingan anatara luas permukaan dan volume tubuh besar.















    BAB VI
    PENUTUP

    6.1 Kesimpulan
                Dari percobaan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
    1.Bobot ideal tergantung pada tinggi badan dan bobot badan yang saling seimbang yang apabila seimbang dengan sendrinnya akan memberikan bobot badan ideal,sedangkan apabila bobot badan kurus akan jatuh dari bobot ideal.Tinggi badan pada dosis badan yang banyak pula sebaliknyaa berat badan yang kecil dan luas permukaan yang kecil pula akan membutuhkan dosis yang tidak berlebihan.
    2.Hipotalamus merupakan pengaturan panas,disini panas yang diperoleh tubuh diatur agar tidak berlebih apabila berlebih akan diharapakan dengan bantuan darah dan kulit.Pada setiap orang memiliki suhu tubuh yang kurang lebih sama karena pada pengukuran selalu memperlihatkan suhu yang normal yaitu 37 c dan apabila berbeda,mungkin dipengaruh oleh aktivitas kecepatan darah menguap panas da kulit.
    6.2 Saran
                Sebelum melakukan praktikum diperhatikan agar ruangan laboratorium bersih,meja bersih dan lantai juga bersih


    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim,2005.Diklat kuliah biologi umum.   
    UMI-Press:Makassar
    Anonim,2006.Penuntun praktikum fisologi anatomi,manusia.
    UMI Press : Makassar
    Aloug khidri.2004.Biomedik 1.
    UMI Press . Makassar
    Dirjen POM.1979.Farmacope Indonesia jilid III.Depkes RI : Jakarta
    Goni.Swara S.1995. Farmakologi dan terapi
    EBC : Jakarta
    Syamsuri I.1999.Biologi Umum .
    Erlangga : Jakarta
    Madjono,M.2003 : Neorology klinis dasar .
    EGC : Jakarta
    Gayton . C 1976 Fisiologi kedokteran edisi 5 :
     EGC :Jakarta




    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar