• Kamis, 27 April 2017

    Laporan Praktikum Sitem Saraf

    LABORATORIUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
    PROGRAM STUDI S1 FARMASI

    PERCOBAAN IV
    SISTEM SARAF




    OLEH :
    KELOMPOK I/A

    ASISTEN : NURJANNAH BACHRI, S.Farm. M.Farm. Apt



    LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY
    MAKASSAR
    2016







    BAB I
    PENDAHULUAN

    I.1 latar Belakang
                Sistem saraf manusia adalah suatu  jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi, menafsirkan, dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang paling penting ini juga mengatur kebanyakan aktifitas sistem-sistem tubuh yang lainnya. Karenya mengatur saraf tersebut, maka terjalin komonikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh berfungsi sebagai unit harmonis. Didalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf yang membentuk sistem saraf . sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sum-sum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
                Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung jaringan sel-sel khusus yang disebut Neuron yang mengkoordinasikan tindakan binatang dan mengirim sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan hewan sistem sistem saraf terdiri dari dua bagian. Yaitu, sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari oatk dan sum-sum tulang belakang sedangkan sistem tepi terdiri dari neuron, sensoirik, kelompok neoron yang disebut ganglia dan saraf yang menghubungkan mereka satu sama lain dan sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan melalui jaluir saraf kompleks. 
                Dalam praktikum ini, akan dipelajari dan mengetahui efek dari pemberian obat adrenalin (efinefrin) . hewan uji merupakan hewan yang sengaja dipelihara untuk dipakai sebagai hewan coba, guna mempelajari dan mengembangkan skala penilitian / pengamatan laboratorium. Sehingga dapat dilihat aktivitas biologi (efek, khasiat, guna). Toksisitas suatu bahan obat sebelum diberikan uji coban hewan.
    I.2 Maksud Percobaan
                Untuk mengetahui dan memahami gambaran anatomi dan fisiologi dari sistem saraf pada hewan dengan menggunakan hewan uji mencit (Mus musculus) sebagai hewan coba.
    I.3 Tujuan Percobaan
                Mengetahui efek farmakodinamika seperti: piloreaksi, stremor, grooming, straub, vasokontriksi, vasodilatasi, salivasi, diare dan urinasi setelah pemberian obat efinefrin.
    I.4 Prinsip Percobaan
                Pada percobaan kali ini akan dilakukan dengan cxara pemberian obat adrenalin (efinefrin) secara oral pada hewan coba mencit (Mus musculus) lalu diamati efek farmakodinamika yang terjadi.
               


    BAB II
    TINJAUAN PUSTAKA

    II.1 Teori Umum
                Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangn untuk di deteksi dan di respon oleh tubuh. Siste saraf memungkinkan makhluk hidup tangkap dengan cepat terhadap perubahan. Perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. (Tim Dosen.2011).
                Sistem saraf tersusun atas berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk yang berfariasi. Sistem saraf meliputi, sistem saraf pusat dan sistem saraf tep. Sel saraf memiliki dua sifat yaitu sel saraf yang mudah dirangsang dan mampu merespon setiap stimulus. Dan sel saraf yang mampu menghantar sebuah pesan yaitu berupa implus-implus saraf. (Theopilus. 2008).
                Susunan sistem saraf tersusun dari sel saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sum-sum tulang belakang yang bertugas memproses informasi sensoris dan mengintegrasinya dengan pengalaman untuk dapat memberi komando pada motorik agar bereaksi secara cepat. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas  reseptor sensorik dan efektor motorik. (Tim Dosen.2011).
    1.      Sistem saraf pusat
    Otak merupakan bagian sistem saraf pusat yang berada di atas medulla. Strukturnya berkaitan dengan fungsi vital somatik, otonomik, dan refleks. Yaitu suatu fungsi vegetatif agar manusia dapat bertahan hidup dan memlihara  kehidupannya. Struktur anatomi otak dari luar kedalam : rambut yangdapat berfungsi untuk mencegah trauma terhadap kepala, kulit kepala, tulang tengkorak yang terdiri dari lapisan sebelah luar dan lapisan sebelah dalam otak. Otak diselubungi oleh lapisan pembungkus yang disebut meninges yang berfungsi seperti bantalan yang memisahkan bagian dalam tengkorak otakdengan otak.
    Lapisan pembungkus terdiri dari :
    a.       Durameter : merupakan lapisan keras dari lapisan otak sebelah tulang tengkorak.
    b.      Ruang arachmad : tempat cairan otak mengalir sehingga seperti bantalan air bagi otak. (Laurak. 2012).
    Bagian-bagian otak yaitu :
    1.      Otak Depan (forebrain)
    Ada dua bagian penting yitu thiencphalon dan diencephalon. Otak besar merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang di sadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing belahan disebut hamistes. Otak besar belahan kana mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kana dan otak besar belahan kiri mengatur dan mengendalikan tubuh sebelah kiri. (Evelyn. 2009).
    2.      Otak Tengah (Fore Brain)
    Diotak tengah terdapat corpus callosom, ada batang otak, dan lain-lain yang memang letak posisinya ditengah-tengah otak. Otak tengah merupakan syarat penghubung antara hamparan sel pada permukaan otak, penghubung beberapa otak yang lain sampai kebawah ke organ-organ tubuh lainnya. Dari atas kebawah menghubungkan motorik dan dibawah keatas menghubungkan konetifitas antara otak kiri dan otak kanan. (Evelyen).
    3.      Otak Belakang
    Terdiri atas pons, cerebullum dan medulla. Pons berfungsi untuk mengatur pusat pernafasan. Pons dan cerebrum bersama-sama mengatur gerakan motorik menempati bagian belakang otak, melekat pada otak tengah. Berfungsi untuk mengkordinasikan gerakan pada waktu berjalan, postur tubuh, gerakan kepala dan gerakan bola mata, pusat penguasaan sistem respirasi, kardiovaskular dan pencernaan terletak di medulla, bagian otak yang paling primitif. (Pratiwi. 1996).
    2.      Sistem Saraf Otonom
    Disusunoleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sum-sum tulang belakang dan menuju oragn tubuh bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberpa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinopsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
    Sistem saraf otonom dapat dibedakan menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf prasimpatik, perbedaan struktur antara kedua saraf ini pada posisi ganglion. Syaraf simpatik mempunyai ganglion yang terletak disepanjang tulang bekanag menempel pada sum-sum tulang belakang sehingga mempunyai urat praganglion yang pendek. Sedangkan prasimpatik mempunyai urat ganglion yang panjang, karna ganglion menempel pada organ yang di bantu. Fungsi kesua saraf ini selalu berlawanan. ( Jhon. 2003).









    II.2 UraianBahan
                a. Aquadest (Ditjen POM, FI III. 1979. 96)
                Namaresmi : AQUA DESTILLATA
                Nama lain
            : Air suling
                    RM/BM
           : H2O / 18,02
                Kelarutan
            : Sebagaibahantambahan
                Pemerian
             : Cairanjernih, tidakberwarna, tidakberbau, tidak berasa
                Penyimpanan : Dalamwadahtertutupbaik

                b. Epinefrin (Ditjen POM, 1979)
                Namaresmi : EPINEPHRINUM
                Nama lain
            : Epinefrin, Adrenalin
                    RM/BM
          : C9H13NO3
                Kelarutan
            : Agaksukarlarutdalam air, tidaklarutdalametanol (95%)
                Pemerian : Serbukhablurrenik, putihatauputihkuninggading
                Penyimpanan : Dalamwadahtertutuprapat,
    dan terlindung dari cahaya
    II.3 UraianObat
    Adrenalin (Efinefrin)
    Nama ginetik     : Efinefrin
    Golongan obat : Anti Alergi
    Indikasi             : Pengobatan anafilaksis berupa bronkopasme akut asma yang berat.
    Kontra indikasi : menyebabkan hipertensi  yang berat dan pendarahan otak
    Efek samping      : dapat menimbulkan seperti aritma jantung, nyeri dada, sakit kepala dan mual.
    Farmakodinamika : pada umunya pemberian efinefrin menimbulkan efek  mirip stimulasi syarat adrenerqic
    II.4 UraianHewanUji
         KlasifikasiMencit (Musmusculus)
            Kingdom : Animalia
         Fhylum
                                  :  Chordata
            Class
                                   : Mamalia
         Ordo
                                      : Rodentia
            Family
                                 : Muridae
            Genus
                                 : Mus
         Spesie
                                    : Musmusculus

    II.5 KarakteristikMencit (Musmusculus)
         Pubertas
                                  : 95 hari
         Masaberanak
                          : Sepanjangtahun
            Lama hamil
                          : 19-20 hari
         Masatumbuh
                           : 60 hari
         Jumlah 1x lahir
                      : 4-12, 6-8 anak
            Lama hidup
                         : 2-3 tahun
            Mas lansia
                            : 21 hari
         Frekuensimelahirkan
              : 4 kali tiaptahun
         Suhutubuh
                              : 37,9-39C
         Kecepatanrespirasi
                 : 36-216/menit
         Tekanandarah
                        : 147/216 mmHg
            Volume darah
                     : 7,5%
         Denyutjantung
                       : 325-780 denyut/menit
         Pernapasan rata
                     : 94-163 kali/menit

















    BAB III
    METODE PERCOBAAN

    III.1 Alat dan Bahan
           III.1.1 Alat yang digunakan :
    1.      Gelas kimia
    2.      Kanula
    3.      Spoit 1 cc
    4.      Timbangan
           III.1.2 Bahan yang digunakan :
    1.      Aquadest
    2.      Efinefrin 1 ml
    III.2 Cara Kerja
    III.2.1 Perlakuan Kontrol
    1.      Disiapkan alat dan bahan yang digunkan
    2.      Di timbang mencit (Mus musculus)
    3.      Di suntukan Aqua pro injeksi 1ml  pada mencit secara IP
    4.      Diamati efek farmakodinamika (gejala-gejala) pada mencit seperti : piloreaksi, grooming, stremor, straub, vasokontriksi, vasodilatasi, salivasi, diare dan urinasi.
    5.      Catat hasil pengamatan          


           III.2.2 Perlakuan dengan Adrenalin       
    1.      Disiapkan alat dan bahan yang digunkan
    2.      Di timbang mencit (Mus musculus)
    3.      Di suntukan Adrenalin (Efinefrin) 1ml  pada mencit secara IP
    4.      Diamati efek farmakodinamika (gejala-gejala) pada mencit seperti : piloreaksi, grooming, stremor, straub, vasokontriksi, vasodilatasi, salivasi, diare dan urinasi.
    5.      Catat hasil pengamatan          















    BAB IV
    HASIL PENGAMATAN


    NO

    Pengamatan
    Pemberian Efinefrin
    Percobaan I
    Percobaan II
    Percobaan III
    1
    2
    3
    4
    5
    6
    7
    8
    9
    Piloreaksi
    Grooming
    Stremor
    Straub
    Vasokontriksi
    Vasodilatasi
    Salivasi
    Diare
    Urinasi
    +++
    +++
    ++
    ++
    ++
    -
    +++
    -
    -
    +++
    +++
    -
    -
    +++
    -
    -
    -
    -
    -
    -
    +++
    -
    +++
    -
    +++
    +++
    -
    Keterangan :
    +++ sering terjadi                    Piloreaksi : berdirinya bulu pada mencit
     ++  sering kali terjadi             Grooming : mngusap-ngusap wajah
    + perna terjadi             Stremor    : gemeteran
    -       Tidak terjadi                     Straub      : ekor pada mencot lurus
                                                  Vasokontriksi : pelebaran pembulu darah
                                                  Vasodilatasi   : penyempitan pembulu darah
                                                  Salivasi          : air liur keluar
                                                  Diare              : Buang air besar
                                                  Urinasi           : kencing

               






     ==================  PEMBAHASAN dan PENUTUP "di-SKIP" ===================











    DAFTAR PUSATAKA

    Arref.1998 Sistemsaraf.Penerbitbukukedokteran Jakarta Jakarta
    Bukanda.2008 sumsungtulangbelakang.
    PenerbitUniversitas Indonesia Jakarta
    Ditjen POM 1979 :Farmakope Indonesia edisi III “Depkes RI Jakarta
    Dellman, H.D. 1998. Bukutekshistologiveteriner.
    PenerbitUniversitas Jakarta
    Singgih,S.A.2003. Sistemsarafsebagaisistempengendalitubuh
                            UniversitasIndonesia Jakarta
    Rian 2010.Sistemsarafuntukmahasiswa.
    Penerbitbukukedokteran Jakarta
    Sloane,E.2004.AnatomidanFisiologi.
                Penerbitbukukedokteran Jakarta
    Syaifuddin.H.2006.Anatomi FisiologiuntukMahasiswa.
                            PenerbitBukuKedokteranEGL hlm 275-279 Jakarta
    Tom Hoan 2002. Fungsisistemsaraf.
    PenerbitUniversitas Indonesia Jakarta

    Nukmal Nismah,2012Sistemsarafotonom.
    Universitas Indonesia




                                                                LAMPIRAN

    PerhitunganDosis
                            1mg → DosisManusia
                            X0,0026X1mg
                            0,0026 mg/BB ≈ 1mg/kg BB
                           
    Pengenceran
                            1mg
                               ↓
                            50ml → 0,02 mg
                                            ↓
                                        Add 100ml

                                                               



    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar