LABORATORIUM ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
PERCOBAAN IV
SISTEM SARAF
OLEH :
KELOMPOK I/A
ASISTEN : NURJANNAH BACHRI, S.Farm. M.Farm. Apt
LABORATORIUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEGA REZKY
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 latar Belakang
Sistem saraf manusia adalah suatu jaringan saraf yang kompleks, sangat khusus
dan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sistem saraf mengkoordinasi,
menafsirkan, dan mengontrol interaksi antara individu dengan lingkungan
sekitarnya. Sistem tubuh yang paling penting ini juga mengatur kebanyakan
aktifitas sistem-sistem tubuh yang lainnya. Karenya mengatur saraf tersebut,
maka terjalin komonikasi antara berbagai sistem tubuh hingga menyebabkan tubuh
berfungsi sebagai unit harmonis. Didalam tubuh kita terdapat miliaran sel saraf
yang membentuk sistem saraf . sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf
pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sum-sum
tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis
dan sistem saraf otonom.
Sistem saraf adalah sebuah sistem organ yang mengandung
jaringan sel-sel khusus yang disebut Neuron yang mengkoordinasikan tindakan
binatang dan mengirim sinyal antara berbagai bagian tubuhnya. Pada kebanyakan
hewan sistem sistem saraf terdiri dari dua bagian. Yaitu, sistem saraf pusat
dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari oatk dan sum-sum tulang
belakang sedangkan sistem tepi terdiri dari neuron, sensoirik, kelompok neoron
yang disebut ganglia dan saraf yang menghubungkan mereka satu sama lain dan
sistem saraf pusat. Daerah ini semua saling berhubungan melalui jaluir saraf
kompleks.
Dalam praktikum ini, akan dipelajari dan mengetahui efek
dari pemberian obat adrenalin (efinefrin) . hewan uji merupakan hewan yang
sengaja dipelihara untuk dipakai sebagai hewan coba, guna mempelajari dan
mengembangkan skala penilitian / pengamatan laboratorium. Sehingga dapat
dilihat aktivitas biologi (efek, khasiat, guna). Toksisitas suatu bahan obat
sebelum diberikan uji coban hewan.
I.2 Maksud Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami gambaran anatomi dan
fisiologi dari sistem saraf pada hewan dengan menggunakan hewan uji mencit (Mus musculus) sebagai hewan coba.
I.3 Tujuan Percobaan
Mengetahui efek farmakodinamika seperti: piloreaksi,
stremor, grooming, straub, vasokontriksi, vasodilatasi, salivasi, diare dan
urinasi setelah pemberian obat efinefrin.
I.4 Prinsip Percobaan
Pada percobaan kali ini akan dilakukan dengan cxara
pemberian obat adrenalin (efinefrin) secara oral pada hewan coba mencit (Mus musculus) lalu diamati efek
farmakodinamika yang terjadi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Teori Umum
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang
bertugas menyampaikan rangsangn untuk di deteksi dan di respon oleh tubuh.
Siste saraf memungkinkan makhluk hidup tangkap dengan cepat terhadap perubahan.
Perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam. (Tim Dosen.2011).
Sistem saraf tersusun atas berjuta-juta sel saraf yang
mempunyai bentuk yang berfariasi. Sistem saraf meliputi, sistem saraf pusat dan
sistem saraf tep. Sel saraf memiliki dua sifat yaitu sel saraf yang mudah
dirangsang dan mampu merespon setiap stimulus. Dan sel saraf yang mampu menghantar
sebuah pesan yaitu berupa implus-implus saraf. (Theopilus. 2008).
Susunan sistem saraf tersusun dari sel saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sum-sum tulang
belakang yang bertugas memproses informasi sensoris dan mengintegrasinya dengan
pengalaman untuk dapat memberi komando pada motorik agar bereaksi secara cepat.
Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas
reseptor sensorik dan efektor motorik. (Tim Dosen.2011).
1.
Sistem saraf pusat
Otak merupakan bagian sistem saraf pusat yang berada di atas medulla.
Strukturnya berkaitan dengan fungsi vital somatik, otonomik, dan refleks. Yaitu
suatu fungsi vegetatif agar manusia dapat bertahan hidup dan memlihara kehidupannya. Struktur anatomi otak dari luar
kedalam : rambut yangdapat berfungsi untuk mencegah trauma terhadap kepala,
kulit kepala, tulang tengkorak yang terdiri dari lapisan sebelah luar dan
lapisan sebelah dalam otak. Otak diselubungi oleh lapisan pembungkus yang
disebut meninges yang berfungsi seperti bantalan yang memisahkan bagian dalam
tengkorak otakdengan otak.
Lapisan pembungkus terdiri dari :
a.
Durameter : merupakan lapisan keras dari lapisan otak
sebelah tulang tengkorak.
b.
Ruang arachmad : tempat cairan otak mengalir sehingga
seperti bantalan air bagi otak. (Laurak. 2012).
Bagian-bagian otak
yaitu :
1.
Otak Depan (forebrain)
Ada dua bagian penting yitu thiencphalon dan diencephalon. Otak besar
merupakan pusat pengendali kegiatan tubuh yang di sadari. Otak besar dibagi
menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri. Masing-masing
belahan disebut hamistes. Otak besar belahan kana mengatur dan mengendalikan
kegiatan tubuh sebelah kana dan otak besar belahan kiri mengatur dan
mengendalikan tubuh sebelah kiri. (Evelyn. 2009).
2.
Otak Tengah (Fore Brain)
Diotak tengah terdapat corpus
callosom, ada batang otak, dan lain-lain yang memang letak posisinya
ditengah-tengah otak. Otak tengah merupakan syarat penghubung antara hamparan
sel pada permukaan otak, penghubung beberapa otak yang lain sampai kebawah ke
organ-organ tubuh lainnya. Dari atas kebawah menghubungkan motorik dan dibawah
keatas menghubungkan konetifitas antara otak kiri dan otak kanan. (Evelyen).
3.
Otak Belakang
Terdiri atas pons, cerebullum dan medulla. Pons berfungsi untuk mengatur
pusat pernafasan. Pons dan cerebrum bersama-sama mengatur gerakan motorik
menempati bagian belakang otak, melekat pada otak tengah. Berfungsi untuk
mengkordinasikan gerakan pada waktu berjalan, postur tubuh, gerakan kepala dan
gerakan bola mata, pusat penguasaan sistem respirasi, kardiovaskular dan
pencernaan terletak di medulla, bagian otak yang paling primitif. (Pratiwi.
1996).
2.
Sistem Saraf Otonom
Disusunoleh serabut saraf yang
berasal dari otak maupun dari sum-sum tulang belakang dan menuju oragn tubuh
bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberpa jalur dan masing-masing jalur
membentuk sinopsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang
terdapat pada pangkal ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat
saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat
dibedakan menjadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf prasimpatik, perbedaan
struktur antara kedua saraf ini pada posisi ganglion. Syaraf simpatik mempunyai
ganglion yang terletak disepanjang tulang bekanag menempel pada sum-sum tulang
belakang sehingga mempunyai urat praganglion yang pendek. Sedangkan prasimpatik
mempunyai urat ganglion yang panjang, karna ganglion menempel pada organ yang
di bantu. Fungsi kesua saraf ini selalu berlawanan. ( Jhon. 2003).
II.2 UraianBahan
a. Aquadest (Ditjen POM, FI III. 1979. 96)
Namaresmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02
Kelarutan : Sebagaibahantambahan
Pemerian : Cairanjernih, tidakberwarna, tidakberbau, tidak berasa
Penyimpanan : Dalamwadahtertutupbaik
b. Epinefrin (Ditjen POM, 1979)
Namaresmi : EPINEPHRINUM
Nama lain : Epinefrin, Adrenalin
RM/BM : C9H13NO3
Kelarutan : Agaksukarlarutdalam air, tidaklarutdalametanol (95%)
Pemerian : Serbukhablurrenik, putihatauputihkuninggading
Penyimpanan : Dalamwadahtertutuprapat, dan terlindung dari cahaya
a. Aquadest (Ditjen POM, FI III. 1979. 96)
Namaresmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Air suling
RM/BM : H2O / 18,02
Kelarutan : Sebagaibahantambahan
Pemerian : Cairanjernih, tidakberwarna, tidakberbau, tidak berasa
Penyimpanan : Dalamwadahtertutupbaik
b. Epinefrin (Ditjen POM, 1979)
Namaresmi : EPINEPHRINUM
Nama lain : Epinefrin, Adrenalin
RM/BM : C9H13NO3
Kelarutan : Agaksukarlarutdalam air, tidaklarutdalametanol (95%)
Pemerian : Serbukhablurrenik, putihatauputihkuninggading
Penyimpanan : Dalamwadahtertutuprapat, dan terlindung dari cahaya
II.3 UraianObat
Adrenalin (Efinefrin)
Adrenalin (Efinefrin)
Nama ginetik :
Efinefrin
Golongan obat :
Anti Alergi
Indikasi : Pengobatan anafilaksis berupa
bronkopasme akut asma yang berat.
Kontra indikasi : menyebabkan hipertensi yang berat dan pendarahan otak
Efek samping :
dapat menimbulkan seperti aritma jantung, nyeri dada, sakit kepala dan mual.
Farmakodinamika : pada umunya pemberian efinefrin
menimbulkan efek mirip stimulasi syarat
adrenerqic
II.4 UraianHewanUji
KlasifikasiMencit (Musmusculus)
Kingdom : Animalia
Fhylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesie : Musmusculus
II.5 KarakteristikMencit (Musmusculus)
Pubertas : 95 hari
Masaberanak : Sepanjangtahun
Lama hamil : 19-20 hari
Masatumbuh : 60 hari
Jumlah 1x lahir : 4-12, 6-8 anak
Lama hidup : 2-3 tahun
Mas lansia : 21 hari
Frekuensimelahirkan : 4 kali tiaptahun
Suhutubuh : 37,9-39C
Kecepatanrespirasi : 36-216/menit
Tekanandarah : 147/216 mmHg
Volume darah : 7,5%
Denyutjantung : 325-780 denyut/menit
Pernapasan rata : 94-163 kali/menit
KlasifikasiMencit (Musmusculus)
Kingdom : Animalia
Fhylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
Spesie : Musmusculus
II.5 KarakteristikMencit (Musmusculus)
Pubertas : 95 hari
Masaberanak : Sepanjangtahun
Lama hamil : 19-20 hari
Masatumbuh : 60 hari
Jumlah 1x lahir : 4-12, 6-8 anak
Lama hidup : 2-3 tahun
Mas lansia : 21 hari
Frekuensimelahirkan : 4 kali tiaptahun
Suhutubuh : 37,9-39C
Kecepatanrespirasi : 36-216/menit
Tekanandarah : 147/216 mmHg
Volume darah : 7,5%
Denyutjantung : 325-780 denyut/menit
Pernapasan rata : 94-163 kali/menit
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat yang digunakan :
1.
Gelas
kimia
2.
Kanula
3.
Spoit
1 cc
4.
Timbangan
III.1.2 Bahan yang digunakan :
1.
Aquadest
2.
Efinefrin
1 ml
III.2 Cara Kerja
III.2.1
Perlakuan Kontrol
1.
Disiapkan
alat dan bahan yang digunkan
2.
Di
timbang mencit (Mus musculus)
3.
Di
suntukan Aqua pro injeksi 1ml pada
mencit secara IP
4.
Diamati
efek farmakodinamika (gejala-gejala) pada mencit seperti : piloreaksi,
grooming, stremor, straub, vasokontriksi, vasodilatasi, salivasi, diare dan
urinasi.
5.
Catat
hasil pengamatan
III.2.2 Perlakuan dengan Adrenalin
1.
Disiapkan
alat dan bahan yang digunkan
2.
Di
timbang mencit (Mus musculus)
3.
Di
suntukan Adrenalin (Efinefrin) 1ml pada
mencit secara IP
4.
Diamati
efek farmakodinamika (gejala-gejala) pada mencit seperti : piloreaksi,
grooming, stremor, straub, vasokontriksi, vasodilatasi, salivasi, diare dan
urinasi.
5.
Catat
hasil pengamatan
BAB
IV
HASIL
PENGAMATAN
NO
|
Pengamatan
|
Pemberian Efinefrin
|
||
Percobaan I
|
Percobaan II
|
Percobaan III
|
||
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Piloreaksi
Grooming
Stremor
Straub
Vasokontriksi
Vasodilatasi
Salivasi
Diare
Urinasi
|
+++
+++
++
++
++
-
+++
-
-
|
+++
+++
-
-
+++
-
-
-
-
|
-
-
+++
-
+++
-
+++
+++
-
|
Keterangan :
+++
sering terjadi Piloreaksi
: berdirinya bulu pada mencit
++
sering kali terjadi Grooming
: mngusap-ngusap wajah
+ perna terjadi Stremor : gemeteran
- Tidak terjadi Straub : ekor pada mencot lurus
Vasokontriksi
: pelebaran pembulu darah
Vasodilatasi : penyempitan pembulu darah
Salivasi : air liur keluar
Diare : Buang air besar
Urinasi : kencing
================== PEMBAHASAN dan PENUTUP "di-SKIP" ===================
DAFTAR PUSATAKA
Arref.1998 Sistemsaraf.Penerbitbukukedokteran Jakarta Jakarta
Bukanda.2008 sumsungtulangbelakang.
PenerbitUniversitas
Indonesia Jakarta
Ditjen
POM 1979 :Farmakope Indonesia edisi III “Depkes RI Jakarta
Dellman, H.D. 1998. Bukutekshistologiveteriner.
Dellman, H.D. 1998. Bukutekshistologiveteriner.
PenerbitUniversitas
Jakarta
Singgih,S.A.2003. Sistemsarafsebagaisistempengendalitubuh
Singgih,S.A.2003. Sistemsarafsebagaisistempengendalitubuh
UniversitasIndonesia
Jakarta
Rian
2010.Sistemsarafuntukmahasiswa.
Penerbitbukukedokteran
Jakarta
Sloane,E.2004.AnatomidanFisiologi.
Penerbitbukukedokteran
Jakarta
Syaifuddin.H.2006.Anatomi
FisiologiuntukMahasiswa.
PenerbitBukuKedokteranEGL
hlm 275-279 Jakarta
Tom Hoan 2002. Fungsisistemsaraf.
PenerbitUniversitas
Indonesia Jakarta
Nukmal
Nismah,2012Sistemsarafotonom.
Universitas
Indonesia
LAMPIRAN
PerhitunganDosis
1mg → DosisManusia
1mg → DosisManusia
X0,0026X1mg
0,0026
mg/BB ≈ 1mg/kg BB
Pengenceran
1mg
↓
50ml
→ 0,02 mg
↓
Add
100ml
Tidak ada komentar:
Posting Komentar